PengasuhPondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang KH Maimun Zubair menegaskan bahwa hasil Muktamar Ke-33 NU di Jombang adalah sah dan mengikat. Menurut Mbah Maimun, keputusan dalam muktamar segera dilaksanakan karena merupakan produk hukum dan organisasi. “Kita tunggu kerja Pak Said memimpin NU ke depan,” ujarnya. Saya
1. Nyuwun nikmate urip2. Nyuwun rizqi lumintu3. Nyuwun keluarga tentrem4. Nyuwun bejo donyo akhirat Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, dauh Mabah Moen tersebut seperti berikut. "Nak kalo meminta kepada Allah SWT itu jangan banyak-banyak, 4 saja sudah cukup," ucap Mbah Moen. Baca Juga Ditanya Soal Wasiat Mbah Moen Tentang Habib Rizieq, Nusron Wahid Ungkap Hal Penting Ini Keempat hal tersebut yaitu 1. Mintalah Nikmatnya Hidup2. Mintalah rezeki melimpah barokah3. Minta keluarga damai tentram sejahtera4. Minta keberuntungan dunia dan akhirat "Sudah itu saja, faham ya," ucap Mbah Moen. Demikian nasihat yang disampaikan Mbah Moen untuk dapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.*** Editor Robi Maulana Tags Terkini
Tentukata Mbah Moen, kita umat muslim juga perlu berikhtiar atau berusaha selain membaca amalan doa yang mendatangkan rezeki ini.. Dikutip dari kanal YouTube Munajat Doa dengan judul video “Ijazah Amalan Dari KH Maimun Zubair, Baca 1x, Langsung Banjir Rezeki” yang diunggah 20 Januari 2021 seperti berikut.. Dalam sebuah ceramah agama, Mbah Moen
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID oDPq_kMdMpnM27kJAZkDTUUdu8o240eF82vUvJnKtI1zLHgRHgOW1A==

Terkiniid, Mekkah – Prosesi doa dalam pemakaman KH Maimun Zubair di Mekkah dipimpin oleh ulama Makkah, Sayyid Ashim bin Abbas bin Alawi Al-Maliki. Sayyid Ashim merupakan keponakan Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi,

Jakarta, JATMAN Online – Sejatinya menikah merupakan ibadah dengan jangka waktu yang terlama, dijalani seumur hidup hingga maut memisahkan. Oleh karenanya, memilih pasangan hidup kita tidak boleh asal-asalan. Asal cinta, asal sayang, tanpa melihat faktor lainnya. Karena pasangan hidup kitalah yang nantinya menjadi partner ibadah seumur hidup kepada Allah SWT. Rois Am Jamiyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah JATMAN Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mengingatkan tentang jodoh dan pernikahan bahwa, rahmat Allah SWT turun karena sebab ikhtiar usaha. Soal sakinah, mawaddah dan rahmah akan muncul jika seseorang sudah ikhtiar untuk menikah. Yang Allah SWT perintahkan kepada kita adalah memilih suami yang saleh atau istri yang salehah. Sebisa mungkin, taatilah perintah tersebut tanpa berpikir sampai kapan jodoh kita itu bertahan. “Banyak sekali kriteria yang dipilih seseorang misalkan kecantikan, kegantengan, pangkat harta, dan lain-lain tetapi pilihlah pasangan yang memiliki kualitas bagus dalam hal ibadah dan akhlak,” ujar Ketua Forum Sufi Dunia ini, dikutip dari Ngopibareng id, Selasa 13/06. Harta Nomor Tiga Sedangkan, lanjut Abah Luthfi sapaan jamaah kepadanya, masalah harta itu nomor tiga. Rasulullah Saw menjamin kalau seseorang mendahulukan hal demikian, kelak kehidupan suami akan mudah, ringan, lapang dan tanpa beban. Karena, rahmat Allah SWT itu tidak akan datang tanpa usaha dari anggota keluarga dan keshalehan anggotalah yg diperlukan dalam mangarungi gelombang kehidupan rumah tangga. Sedangkan aktivitas lainnya semisal seks itu hanyalah sarana pelengkap saja. Jadi keshalehan para anggota keluargalah yang dibutuhkan dalam mengarungi gelombang kehidupan. Persyaratan Utama Menuju Sakinah Syarat utama dalam membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah itu adalah seorang suami sudah siap menjadi bapak sebelum menjadi bapak, sedangkan istri sudah siap menjadi ibu sebelum menjadi ibu. Oleh karena itu, bagi seorang lelaki carilah wanita yang sudah tampak jiwa keibuannya, begitu juga dengan wanita carilah lelaki yang berjiwa kebapakan. “Masalah jodoh itu saya ibaratkan dengan buah. Buah itu akan masak kalau sudah tiba waktunya. Kalau buah belum masak, rasanya akan masam. Dan kalau masam, mungkin buahnya tidak akan termakan. Sebab selain bergetah, buah yang belum masak dapat membuat sakit perut,” ucap Habib Luthfi. Jadi menunggu jodoh tiba itu ibarat menunggu buah yang akan masak, nanti akan tiba sendiri. “Kita tidak boleh berperasangka buruk, misalnya “kok jodohku lambat”. Tapi kembalikan semuanya pada Allah Swt. Sebab Allah-lah yang menentukan jodoh kita. Jodoh yang ditentukan oleh Allah SWT. itu kelak akan datang kepada kita,” tuturnya. Allah yang Mengatur Jodoh Kita Allah-lah yang mengatur jodoh. Kita tidak boleh berperasangka buruk dan menyalahkan orang lain. Yang penting, jangan berputus asa memohon kepada Allah berdoa. “Saya sarankan bagi yang belum menikah, sebaiknya pelajari dulu apa itu pengertian sakinah, mawaddah dan rahmah. Persiapkan mulai sekarang bagaimana cara menjadi orangtua yg baik. Sebab kelak perilaku anak itu kurang lebihnya akan meniru perilaku orangtuanya. Jangan pontang-panting minta anak saleh-salehah setelah jabang bayi lahir,” jelas Abah Luthfi. Mintalah secara Istiqamah, Jangan Tinggalkan Salat “Tapi mintalah mulai sekarang, mintalah secara istiqamah kepada Allah Swt. agar kelak dikasih pasangan yang saleh-salehah serta diberikan anak yang saleh-salehah pula yang mampu menjawab tantangan bangsa dan negara,” kata Habib Luthfi. Untuk pemudi, paling penting kriteria calon suami itu; semangat bekerja, bertanggung jawab, tidak meninggalkan shalat lima waktu, dan mau mendekati ulama dan orang-orang saleh. “InsyaAllah akan membawa kebaikan baik duniawi maupun ukhrawi. Yang masih single semoga segera mendapat jodoh, yg membawa maslahat dunia dan akhirat,” pesan Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan, seperti dicatat Muhammad Abid Muaffan. KumpulanDoa dari KH Maimun Zubair. Mbah Moen (90), begitu sapaan akrab Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang ini. Ulama kharismatik asal Jawa Tengah ini memiliki beberapa dawuh alias wejangan do'a untuk santri-santrinya. Penasaran dengan do'a - doanya ? Monggo disimak Kumpulan Doa dari KH Maimun Zubair. Dawuhnya Syaikhina

- Kiai Haji Maimun Zubair atau Mbah Moen wafat di Mekah, Arab Saudi, Selasa 6/8/2019, dalam usia 90 tahun. Sejarah hidup tokoh Nahdlatul Ulama NU, Partai Persatuan Pembangunan PPP, dan pengasuh pondok pesantren Al-Anwar Rembang ini diwarnai dengan kiprahnya di kancah politik, selain tentu saja sebagai ulama satu orang yang mengabarkan wafatnya Mbah Moen adalah Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi MK yang dekat dengan tokoh-tokoh NU. Melalui akun Twitter-nya, Mahfud MD memastikan berita duka tersebut setelah memperoleh informasi langsung dari orang dekat Mbah belasungkawa pun mengalir, termasuk dari sosial media. Salah satunya datang dari Alisa Wahid, putri Presiden RI ke-4 sekaligus mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.“Innalillahi wa inna ilaihi raji’uun. Sugeng tindak [selamat jalan], Mbah Moen. Walaupun airmata saya tak juga berhenti, saya yakin Mbah berbahagia karena berpulang di tempat yang Mbah cintai. Semoga Allah SWT menempatkan Mbah di tempat yang terbaik, Lahu alfatihah...” tulis Alisa di Twitter. Wafatnya Mbah Moen tentu menjadi kehilangan besar bagi warga Nahdliyin. Rais Syuriyah PBNU, KH Ahmad Ishomuddin, menyebut sang kiai sebagai sosok yang patut diteladani dengan segala sifat dan sikap kebajikannya.“Beliau salah seorang waratsatul anbiya' pewaris para nabi yang tentu dalam banyak hal pasti meniru Rasulullah SAW. Beliau adalah orang yang zuhud, sabar, penyayang, santun, tegas, banyak bersyukur, rendah hati, bijaksana, dan sebagainya. Banyak akhlak terpuji yang bisa diteladani ada pada beliau,” sebutnya di website NU. Kisah Klasik Sang Kiai Di Sarang, Rembang, Jawa Tengah, Maimun Zubair lahir pada 28 Oktober 1928. Maimun merupakan putra pertama Kiai Zubair Dahlan dan Nyai Mahmudah. Sang ibunda adalah putri dari Kiai Ahmad bin Syu'aib, pendiri pesantren al-Anwar yang kelak diwariskan kepada Maimun. Ayah Maimun, Kiai Zubair Dahlan, adalah sosok guru yang telah melahirkan banyak ulama di tanah air, meskipun tidak punya pesantren sendiri. Dikutip dari buku 3 Ulama Kharismatik Nusantara 1988 karya Amirul Ulum, keilmuan dan kealiman Kiai Zubair Dahlan bahkan diakui hingga ke negeri Moen juga dididik langsung oleh ayahnya sedari kecil. Ia mempelajari ilmu-ilmu ajaran Islam dengan baik. Bahkan, saat remaja, Maimun sudah hafal berbagai kitab macam al-Jurumiyyah, al-Imrithi, Alfiyyah Ibnu Malik, Matan Jauharot Tauhid, Sullamul Munauroq, dan masih banyak lagi. Tahun 1945, Maimun menimba ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Saat itu, usianya baru menginjak 17 tahun. Ia diasuh oleh para ulama di Lirboyo, antara lain Kiai Haji Abdul Karim atau Mbah Manab, Kiai Mahrus Ali, juga Kiai Marzuki. Maimun kemudian pergi ke Mekah saat usia 21 tahun bersama kakeknya, Kiai Haji Ahmad bin Syu’aib. Sang kakek membawanya berguru kepada ulama-ulama besar, termasuk kepada Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly, dan ke tanah air, Maimun terus memperdalam ilmunya. Ia kerap mengunjungi alim-ulama di seantero Jawa, di antaranya adalah Kiai Baidhowi yang kemudian menjadi mertuanya, Kiai Ma’shum, Kiai Bisri Musthofa, Kiai Abdullah Abbas Buntet, hingga Syekh Abul Fadhol ilmu itu lantas ia amalkan, termasuk dengan menulis beberapa kitab atau buku, seperti dikutip laman antara lain Nushushul Akhyar, Tarajim Masyayikh Al-Ma’ahid Ad-Diniah bi Sarang Al-Qudama’, Al-Ulama’ Al-Mujaddidun, Kifayatul Ashhab, Maslakuk Tanasuk, Taqirat Badi Amali, dan Taqrirat Mandzumah Jauharut Politik Mbah Moen Tak hanya dikenal sebagai kiai karismatik, Kiai Maimun juga berkiprah di kancah politik. Maka tidak heran jika Mbah Moen sangat dihormati oleh tokoh-tokoh nasional di negeri ini, dan selalu dimintai doa restu setiap menjelang perhelatan Persatuan Pembangunan PPP menjadi pilihan Mbah Moen dalam menyalurkan aspirasi umat lewat politik. Di zaman Orde Baru, PPP merupakan satu-satunya partai Islam setelah dilakukannya fusi atas pengaruh Soeharto selaku presiden kala itu. Selain itu, Mbah Moen juga aktif di kepengurusan NU. Pada 1985-1990, ia menjabat sebagai Ketua Syuriah NU Provinsi Jawa Moen duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Rembang selama 7 tahun, dari 1971 hingga 1978. Setelah itu, dikutip dari Islam dan Negara dalam Politik Orde Baru 1996 karya Abdul Aziz Thaba, Mbah Moen melenggang ke Jakarta sebagai anggota MPR-RI sejak 1987 dari Fraksi Utusan Reformasi 1998 yang menandai tumbangnya rezim Orde Baru, dan seiring berakhirnya masa baktinya di MPR-RI pada 1999, Mbah Moen kembali ke Rembang untuk memimpin pesantren al-Anwar di begitu, Mbah Moen tetap menjadi panutan banyak tokoh nasional. Dalam konflik panjang PPP, misalnya, Mbah Moen berperan sebagai penengah antara kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz kendati islah memang masih sulit dan karisma Mbah Moen seolah tak lekang ditelan zaman dan menjadi rujukan bagi mereka yang sedang bertarung di pentas politik. Di Pilgub Jawa Tengah 2018 lalu, misalnya, dua kandidat gubernur yakni Ganjar Pranowo dan Sudirman Said sama-sama sowan ke Rembang untuk meminta restu dari Mbah kedua kandidat ini meminang dua putra Mbah Moen sebelum maju ke Pilgub Jawa Tengah. Ganjar mendekati Taj Yasin Maimoen, sementara Sudirman berusaha merangkul Majid Kamil Maimoen. Pasangan Ganjar-Gus Yasin terwujud dan memenangkan pilgub, sedangkan Sudirman akhirnya berpasangan dengan Ida tingkatan pesta demokrasi yang lebih tinggi pun demikian, termasuk di dua perhelatan Pilpres terakhir dengan dua kandidat yang sama yakni Joko Widodo Jokowi melawan Prabowo Subianto. Dua tokoh nasional ini beberapa kali berkunjung ke kediaman Mbah Moen. Mbah Moen pun dengan tegas menyatakan dukungan, biasanya selaras dengan calon yang disokong DPP PPP. Di Pilpres 2014, Prabowo menjadi pilihan Mbah Moen. Sementara untuk Pilpres 2019 kemarin, Mbah Moen mendukung Jokowi kendati sempat terjadi silap kata dalam doa sang PPP, Mbah Moen menempati posisi sebagai Ketua Majelis Syariah yang diembannya sejak 2004 hingga wafatnya. Pada 6 Agustus 2019, sang kiai karismatik yang amat berpengalaman di ranah politik ini mengembuskan nafas terakhir dengan tenang di Kiai Haji Maimun Zubair dikebumikan di tanah suci, berdampingan dengan pusara guru-gurunya terdahulu, serta berada satu kompleks dengan makam istri Nabi Muhammad, Siti Khadijah. - Humaniora Kontributor Wisnu Amri HidayatPenulis Iswara N Raditya & Wisnu Amri HidayatEditor Abdul Aziz

Foto Facebook/@Syaikhuna Maimoen Zubair. Fadli menegaskan ia menghormati Mbah Moen. Sehingga puisi tersebut bukan ditujukan kepada Mbah Moen, melainkan kepada seseorang atau yang ia sebut pihak kedua, yang akhirnya memenggal doa tersebut. “Justru kita hormati Mbah Moen sedang berdoa. (Tapi) doanya dipenggal.
Jakarta - Ulama terkemuka Makkah, Sayyid Ashim bin Abbas bin Alawi al-Maliki memimpin talqin dan doa dalam prosesi pemakaman KH Maimun Zubair atau Mbah Moen pada Selasa, 6 Agustus 2019 di Jannatul Ma'la, Makkah Al-Mukarramah, Arab Saudi. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Daerah Kerja Daker Makkah, Subhan Cholid yang bertanggungjawab terhadap para WNI di Makkah, melalui keterangan tertulisnya, Rabu 7/8/2019. Subhan menceritakan, salah seorang petugas haji bernama Asyrofi mendampingi Mbah Maimun Zubair dari rumah sakit hingga pemakaman mengirimkan rekaman video pemakamannya. Jemaah lain, menurut Subhan, juga mengirimkan video prosesi pemakaman Mbah Maimun Zubair. Dalam video, tampak ribuan jamaah haji juga mengiringi jenazah pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah itu dari Masjidil Haram menuju Kompleks Ma'la. "Yang memimpin doa adalah putra dari Sayyid Abbas bin Alawi al-Maliki, yang mendapat gelar Bulbul Makkah dan keponakan Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, yang punya banyak murid dari Indonesia," ujar Subhan. Menurut Subhan, sebelum dimakamkan, jenazah Mbah Moen juga mendapat penghormatan, dishalatkan di Masjidil Haram oleh jutaan jama'ah haji. "Prosesi pemakaman Mbah Moen ini, dari awal hingga akhir dipimpin oleh Menteri Agama Bapak Lukman Hakim Syaifuddin dan Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh," kata Subhan. Sementara itu menurut Atase KBRI Riyadh, Sa'dullah Affand, dalam video lain yang sempat viral, menurut Subhan, Rizieq Shihab juga tampak hadir berada di tengah kerumunan warga. Bahkan tanpa rasa takut, tiba-tiba Rizieq mengencangkan suaranya dan berdoa untuk Mbah Maimun Zubair. Terkait hal itu, Sa'dullah menyebut bukan hal istimewa. "Sebab siapapun yang hadir takziah membaca doa, tidak ada ketentuan formal untuk mendoakan kepada tokoh dan ulama besar mbah Mun. Jadi Habib Rizieq membaca doa di tengah kerumunan itu, ya sama saja dengan jemaah lain yang juga turut mendoakan. Bukan dia yang mimpin doa dan prosesi pemakaman," tegas Sa'dullah. Saksikan Video Pilihan di Bawah IniMbah Moen meninggal pada usia 91 tahun. Sehari sebelum wafat, Mbah Moen masih dalam kondisi sehat bahkan sempat menerima tamu.
MaimunZubair tentang Cinta yang Langgeng "Nasihat pernikahan 9 guru" KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. Doa (4) Jakarta - Nama Kiai Maimun Zubair sedang ramai diperbincangkan. Sebabnya, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah ini sempat salah menyebut nama Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi Prabowo Subianto ketika membaca Duduk di Dekat Jokowi, Maimun Zubair Isyaratkan Dukungan Pilpres"Ya Allah, hadza ar rois, hadza rois, Pak Prabowo ij'al ya ilahana," kata Maimun dalam rekaman video acara Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju yang diterima Tempo, Sabtu, 2 Februari membacakan doa sambil melihat secarik kertas kuning yang dia keluarkan dari sakunya. Doa ini dibacakan Maimun dalam bahasa potongan doa Maimun itu kurang lebih memiliki arti 'ya Allah, inilah pemimpin, inilah pemimpin Prabowo, jadikan, ya Tuhan kami'. Petikan doa yang terselip nama Prabowo itu terekam di menit ke 3 lewat 40 detik dari video berdurasi 6 menit 37 Maimun dihampiri oleh Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy alias Romi usai membacakan doa. Setelah itu, Maimun kembali berdoa seperti meralat ucapannya sebelumnya. "Jadi saya dengan ini, untuk menjadi, siapa yang ada di samping saya ya Pak Jokowi," Dalam konstelasi politik, Maimun Zubair punya posisi yang cukup diperhitungkan di Jawa Tengah. Dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018, kubu Jokowi yaitu Ganjar Pranowo sebagai inkumben dan penantangnya yaitu Sudirman Said sama-sama mencari dukungan dari Kiai Maimun. Keduanya punya tujuan sama, meminang salah satu anak Mbah Ganjar Pranowo bisa meminang Taj Yasin atau biasa disapa Gus Yasin yang merupakan anak ketujuh Maimun. Taj Yasin merupakan politikus Partai Persatuan Pembangunan. Ia merupakan Anggota DPRD Jawa Tengah periode 2014-2018 dari Taj Yasin ke kubu Jokowi tak menyurutkan langkah Sudirman Said. Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon sempat menyebut masih mempertimbangkan nama dari putra Mbah Moen selain Gus Yasin. "Putra Mbah Mun bukan cuma satu ya, lihat saja nanti," kata Fadli di gedung DPR RI, Senayan. Namun, Sudirman Said belakangan menggandeng politikus PKB Ida juga Di Acara Jokowi, Maimun Zubair Salah Sebut Prabowo Jadi PemimpinSementara itu, Muhhamad Najid atau biasa disapa Gus Najih lebih memilih mendukung Prabowo. Najih merupakan kakak Taj Yasin. Dukungan anak Maimun Zubair ini terekam saat ia datang ke acara Musyawarah Ulama pendukung Prabowo - Sandiaga yang digelar di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Ahad, 16 September 2019. kKbwm9c. 495 131 342 83 339 93 499 91 181

4 doa mbah maimun zubair